
MITOSBOLA – Alvaro Morata melakukan langkah mengejutkan dalam kariernya musim panas ini. Ia rela memotong gajinya lebih dari setengah demi bisa bermain untuk Como.
Sebelumnya, Morata hanya semusim berseragam AC Milan dan gagal memenuhi ekspektasi. Setelah sempat dipinjamkan ke Galatasaray, akhirnya ia kembali ke Italia dengan pilihan yang tak terduga.
Keputusannya meninggalkan kenyamanan gaji besar menunjukkan tekad berbeda. Morata lebih memilih proyek sepak bola bersama Cesc Fabregas ketimbang angka di rekening bank.
Karier Morata
Ketika Milan mendatangkannya, ekspektasi langsung membumbung tinggi. Klub berharap ia bisa menggantikan Olivier Giroud yang meninggalkan celah besar di lini depan.
Namun, kontribusinya di San Siro jauh dari harapan. Dalam enam bulan, ia dipinjamkan ke Galatasaray untuk mencari menit bermain.
Sayangnya, masa pinjamannya di Turki juga tidak berjalan mulus. Absen dari latihan menambah rumit situasinya sebelum akhirnya kembali mencari jalan keluar.
Jalan Berliku ke Como
Setelah proses transfer yang cukup panjang, Como berhasil mengamankan tanda tangan Morata. Kepulangannya ke Italia memberi kejutan tersendiri di Serie A.
Dengan bimbingan Cesc Fabregas, Morata bisa kembali menemukan bentuk terbaik. Bagi Como, ini adalah langkah berani sekaligus berisiko.
Namun, kedatangan pemain sekelas Morata jelas menjadi perhatian besar bagi klub tersebut. Terlebih, langkah ini lahir dari niat tulus sang pemain.
Pengorbanan Besar sang Penyerang
Presiden Como, Mirwan Suwarso, mengungkapkan fakta menarik di balik transfer ini. “Alvaro sangat menyukai gaya bermain Cesc Fabregas. Dia memotong gajinya lebih dari setengah hanya untuk datang ke sini,” ungkapnya kepada Corrirere dello Sport.
Pengorbanan tersebut memperlihatkan komitmen besarnya untuk Como.
Mirwan pun menegaskan bahwa target klub tidaklah muluk. “Saya bisa memastikan bahwa lolos ke kompetisi Eropa bukan salah satu tujuan dari rencana bisnis kami. Kami tentu tidak bisa mengejar hasil olahraga dengan segala cara, berisiko bangkrut,” tambahnya.