MITOSBOLA – Federico Chiesa tampil sebagai pahlawan tak terduga bagi Liverpool saat menghadapi Sunderland. Winger asal Italia itu melakukan penyelamatan krusial di detik detik akhir pertandingan.
Liverpool menjamu Sunderland di Anfield dalam lanjutan Premier League, Kamis (4/12/2025) dini hari WIB. Pertandingan sengit tersebut berakhir dengan skor imbang 1-1.
Chiesa sejatinya baru masuk pada menit ke-86 untuk membantu Liverpool mencari gol kemenangan. Namun perannya justru sangat menentukan di lini pertahanan pada masa injury time.
Aksi luar biasa itu membuat nama Federico Chiesa langsung menjadi perbincangan. Kerja keras dan semangat juangnya mendapat apresiasi besar dari para pendukung Liverpool.
Jalannya Pertandingan di Anfield
Sunderland berhasil unggul lebih dulu melalui gol Chemsdine Talbi. Gol tersebut membuat Liverpool berada dalam tekanan sejak babak pertama.
Liverpool akhirnya mampu menyamakan kedudukan melalui gol bunuh diri Nordi Mukiele. Tembakan Florian Wirtz membentur bek Sunderland itu dan menjadi gol.
Skor imbang membuat kedua tim saling menekan hingga menit menit akhir. Sunderland bahkan hampir mencuri kemenangan di masa injury time.
Aksi Penyelamatan Dramatis Federico Chiesa
Pada menit ke-94, Wilson Isidor mendapat peluang emas usai menerima umpan panjang dari kiper Robin Roefs. Penyerang asal Prancis itu lolos ke kotak penalti Liverpool tanpa kawalan.
Isidor bahkan sudah berhasil melewati Alisson Becker dan tinggal menceploskan bola ke gawang kosong. Situasi ini membuat pendukung tuan rumah terdiam sesaat.
Namun Federico Chiesa datang dengan lari sprint dari separuh lapangan. Ia sukses menutup ruang tembak dan memblok bola tepat di garis gawang.
Reaksi Slot
Pelatih Liverpool, Arne Slot, menyebut bahwa Chiesa bisa melakukan penyelamatan karena tidak berhenti berlari. Ia juga mengakui bahwa Sunderland tampil sangat solid sehingga sulit dikalahkan.
“Dia terus berlari dan itulah alasan mengapa dia mampu menyapu bola di garis gawang,” kata Slot kepada Sky Sports.
“Kami mencetak gol lebih sedikit dari yang seharusnya bisa kami buat dan lawan cukup baik dalam momen-momen yang mereka miliki.
“Ada alasan mengapa kami tidak bisa mengalahkan mereka dan mengapa tim-tim lain juga kesulitan untuk mengalahkan mereka.”