
MITOSBOLA – Dean Huijsen tidak butuh waktu lama untuk membuktikan di Real Madrid. Baru dua bulan bergabung, bek sentral 20 tahun Spanyol ini sudah menunjukkan kualitas kepada Xabi Alonso.
Madrid mengeluarkan dana besar, yakni €58 juta (sekitar Rp1 triliun), untuk memboyong Huijsen dari Bournemouth. Langkah itu ternyata langsung membuahkan hasil positif di lini pertahanan Los Blancos.
Namun, di balik kepindahan ini, ada cerita menarik tentang persaingan sengit dengan Chelsea. Klub asal London itu sejatinya hampir memenangkan perburuan sang bek muda.
Chelsea Ajukan Tawaran Menggiurkan
Chelsea menjadikan Huijsen sebagai target utama pada bursa transfer musim panas. The Blues sangat membutuhkan tambahan tenaga baru di lini belakang.
Bahkan, menurut laporan Defensa Central, Chelsea mencoba merekrut Huijsen hingga tiga kali. Penawaran terakhir mereka disebut sebagai yang paling serius dan agresif.
Selain bersedia membayar klausul rilis €58 juta (sekitar Rp1 triliun), Chelsea juga menawarkan gaji €2 juta (sekitar Rp37 miliar) lebih tinggi dari paket Real Madrid. Tawaran itu jelas sangat menggiurkan.
Hati Huijsen untuk Madrid
Meski Chelsea datang dengan tawaran besar, Huijsen tidak ragu dalam mengambil keputusan. Baginya, kesempatan bermain di Santiago Bernabeu jauh lebih berharga.
Petinggi Real Madrid pun merasa lega dengan pilihan yang membuat sang pemain. Mereka menyadari, Huijsen rela menolak keuntungan finansial demi mengenakan seragam putih Madrid.
Huijsen sendiri menegaskan tekadnya sejak hari pertama. “Ini adalah hari terbaik dalam hidup saya. Ini mimpi bisa berada di sini. Saya akan memberikan segalanya untuk tim,” ujarnya penuh semangat.
Masa Depan Cerah di Santiago Bernabeu
Huijsen dipandang sebagai prospek jangka panjang Real Madrid. Usianya yang masih belia membuatnya punya waktu untuk berkembang menjadi bek papan atas.
Xabi Alonso menilai Huijsen bisa menjadi bagian penting dari proyek besar Madrid. Performa solid yang sudah ditunjukkan memberi harapan tinggi bagi masa depan tim.
Jika konsistensinya terjaga, Huijsen bisa menjadi salah satu nama besar di Bernabeu. Keputusannya menolak Chelsea mungkin akan dikenang sebagai titik awal perjalanan panjang yang gemilang.